Pages

Selasa, 17 September 2019

Tips Menghindari Baby Blues

Wah, ternyata sudah lama sekali saya tidak posting di blog. Awalnya browsing baca-baca artikel di internet tentang belajar merajut (hihihi, sedang semangat-semangatnya belajar merajut). Terus jadi kepikiran punya blog yang sudah lama tidak terjamah.

Postingan kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya dan suami tentang rasanya menjadi orang tua baru yang masih belajar untuk menjadi orang tua yang baik untuk anak kami.

Tepat 15 bulan yang lalu, kami dikarunia seorang anak laki-laki yang sehat dan menggemaskan. Alangkah bahagia sekali kami kedatangan anggota baru yang mungil, imut-imut dan lucu. Kami mendapatkan pengalaman yang sangat luar biasa. Saya sendiri pun tidak menyangka ternyata menjadi orang tua sekaligus seorang ibu itu adalah hal yang istimewa. Melahirkan adalah kodrat yang hanya dimiliki seorang wanita. Saya sangat bersyukur bisa diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk merasakan perjuangan melahirkan seorang anak. Sungguh tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Bagi ibu-ibu yang sudah melahirkan, pasti tahu bagaimana perasaan seorang ibu baru setelah anaknya lahir, it's so incredible...

Melahirkan secara normal memang harapan saya. Dan alhamdulillah Allah SWT mengabulkan do'a saya. Diberikan seorang anak yang sehat dan tak kurang suatu apapun adalah anugerah terindah yang telah diberikan Allah SWT kepada keluarga kami.

Begadang adalah hal biasa yang dialami orang tua, terutama seorang ibu. Awalnya memang agak kaget dengan perubahan kebiasan ini karena saya tipe orang yang doyan tidur, hihihihi...
Agak stres memang di awal masa setelah melahirkan. Tapi alhamdulillah tidak sampe stres yang berlebihan sampai baby blues akut. 

Nah, berikut saya bagikan pengalaman saya menghindari baby blues :

1. Dalam benak saya, saya harus selalu berpikiran positif, harus berjuang untuk bayi kecil saya. Berpikir positif dapat mengurangi produksi hormon kortisol di dalam tubuh. Semakin rendah kadar hormon tersebut, semakin kecil pula kemungkinan terjadinya stres, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya. Stres juga dapat membuat ASI kita tidak keluar lho moms.. Jadi plissss, jangan stres ya moms, ASI kita sangat dibutuhkan anak kita.

2. Meminta bantuan suami, orang tua, mertua, ataupun saudara untuk menjaga si kecil, misal pada saat kita ingin ke kamar mandi. Bisa juga meminta bantuan mereka untuk menyuapi kita ketika tidak sempat makan karena si kecil menyusu terus menerus. Bayi pada usia tertentu akan mengalami masa growth spurt dimana bayi akan lebih banyak menyusu dan biasanya akan menjadi lebih rewel dan aktif serta ingin selalu menempel pada sang ibu. Dukungan dari keluarga sangatlah penting untuk menyelamatkan sang ibu baru untuk tetap berpikir positif.

Tidur hanya 1 jam atau 2 jam itu sudah biasa. Tidur sambil menggendong itu juga sudah biasa. Gendong sambil melakukan hal lain itu juga sudah biasa. Banyak pengalaman dan skill (melakukan pekerjaan lebih dari 1, hehehe) yang sudah saya dapat setelah menjadi ibu. Keren ya...😁.. Kebiasaan makan saya yang lama berubah menjadi super cepat setelah punya anak. Tidak hanya itu, kini semua pekerjaan saya kerjakan dengan cepat dan seefisien mungkin demi menghemat waktu. Betul gak nih ibu-ibu? 😀

Nah, itu sebagian pengalaman saya dan suami menjadi orang tua baru. Bagi para ibu baru, nikmatilah momen-momen bersama bayi kita walaupun melelahkan. Tapi percayalah, momen-momen itu akan mengajarkan kita banyak hal untuk menjalani hidup dan pasti akan kita rindukan. Tetap semangat dan sabar, kita tidak sendiri. Ada Allah SWT, suami, dan keluarga yang selalu mendukung dan menemani kita. Next time, saya ingin berbagi cerita dan pengalaman saya yang lain. Trima kasih sudah membaca postingan ini, semoga bermanfaat.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar